Hasil Survei IDM: Elektabilitas Pasangan ASYIK Unggul Di Pilgub Jabar 2018

Hasil Survei IDM: Elektabilitas Pasangan ASYIK Unggul Di Pilgub Jabar 2018
Hasil Survei IDM: Elektabilitas Pasangan ASYIK Unggul Di Pilgub Jabar 2018. Indonesia Develoment Monitoring (IDM) kembali merilis survei terkait kontestasi Pilkada Jawa Barat pada Juli 2018 mendatang. Hasilnya, pasangan Sudrajat dan Ahmad Syaikhu (Asyik) unggul secara elektabilitas.

Direktur Eksekutif IDM, Bin Firman Tresnadi mengatakan, hasil survei IDM, yang dibagi menjadi tiga kategori pemilih yakni dari Pantura, Periangan dan Pamayon, paslon Sudrajat dan Ahmad Syaikhu (Asyik) jauh mengungguli kandidat-kandidat lainnya.

Tingkat elektabilitas Asyik di Pantura, sambung Firman, mencapai 31 persen. Capaian tersebut sangat sulit untuk dikejar oleh kandidat lain. Dimana saat responden diberikan pertanyaan siapa yang akan dipilih menjadi gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat, 31, 2 responden memilih pasangan Asyik, sementara pasangan Dua DM hanya meraih 26,3 persen, disusul Hasanah 20,7 persen, Rindu 11,3 persen dan warga yang tidak memilih 10,5 persen.

Untuk daerah Periangan, lanjutnya, dengan pertanyaan yang sama, hasilnya Asyik meraih 35,6 persen, Rindu 25,3 persen, Hasanah 10,7 persen, Dua DM 16,3 persen dan tidak memilih 5,8 persen.

Perolehan suara telak ke Asyik juga terjadi di Pamayon, paslon ini meraih suara responden 33,3 persen, disusul Dua DM 21,6 persen, Hasanah 19,4 persen, Rindu 17,6 persen dan tidak memilih 8,1 persen.

“Hasil ini disebabkan oleh beberapa faktor. Pertama, pasangan ASYIK dianggap respentatif dari orang ‘priangan-cirebonan’. Basic Sudrajat sebagai orang Sumedang dan Syaiku dari Cirebon menjadi faktor utama pilihan responden,” ujar Firman dalam siaran persnya, Selasa (24/4/2018).

Sementara itu, Sumedang kata Firman, dalam pandangan responden merupakan ‘trah’ terakhir dari kerajaan Sunda, sehingga ketika responden ditanya siapa orang ‘sunda asli’ maka responden merujuk kepada Sudrajat. “Syaiku yang berasal dari Cirebon juga turut mendongrak pilihan responden karena dalam pandangan responden syiar Islam di Jawa Barat berasal dari Cirebon,” tandas Firman.

Kedua, masih menurut Firman, latarbelakang profersi juga menjadi rujukan responden. Dimana Sudrajat yang berasal dari Militer dan Syaiku yang berasal dari Birokrat dianggap sebagai pasangan yang ideal untuk memimpin Jawa Barat.

Dengan latarbelakang tersebut responden menilai pasangan Asyik dianggap mampu untuk mewujudkan harapan masyarakat yaitu terbukanya lapangan kerja, kemudahan usaha serta pengendalian terhadap harga-harga kebutuhan pokok. Dalam kacamata responden, dengan latarbelakang militer Sudrajat dianggap mampu untuk menjaga stabilitas dan keamanan sehingga ada jaminan akan adanya investor yang masuk dan tak adanya gangguan bagi masyarakat yang ingin berusaha mandiri.

“Ketiga, mesin partai. Setelah 10 tahun PKS memimpin di Jawa Barat, mesin partai ini benar-benar sudah teruji dan cukup mengakar, terutama di teritori Pamayon. Kemampuan PKS dalam memaksimalkan kerja-kerja kader-kadernya sangat sulit ditandingi oleh partai-partai lain,” ujar Firman.

Firman menambahkan, dalam penelitian survei ini, IDM melibatkan 2.178 responden dari Jumlah Daftar Pemilih Tetap (DPT) Jawa Barat pada Pilkada Juni 2018 sebanyak 31.708.330 pemilih yang tersebar di 18 kabupaten dan 9 kota di Jawa Barat.

Dari total DPT Jawa Barat ditentukan sample sebagai responden dengan mengunakan Metode Multistage Random Sampling dengan Margin of Error sebesar -/+ 2.1% dengan Tingkat Kepercayaan Survei 95%

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sudrajat-Syaikhu, Masyarakat Jawa Barat Saling Hormati Dan Muliakan Agama

Sudrajat, Merakyat Itu Berpikir Dan Bertindak Untuk Rakyat Bukan Blusukan dan Selfi