Gerindra Tak Khawatir, Elektabilitas Asyik Di Jabar Tertinggal
Gerindra Tak Khawatir, Elektabilitas Asyik Di Jabar Tertinggal. Wakil Ketua Umum Gerindra Ferry Juliantono tak khawatir soal
elektabilitas Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat
Sudrajat-Ahmad Syaikhu (Asyik) tertinggal di bawah pasangan Ridwan
Kamil-Uu Ruzhanul Ulum (Rindu) dan Dedi Mizwar-Dedi Mulyadi (2DM) di
Pilkada Jabar. Ferry menilai, tingkat popularitas Sudrajat-Syaikhu kian
naik signifikan.
“Kalau elektabilitas Sudrajat-Syaikhu menurut saya mulai meningkat seiring dengan popularitasnya di Jawa Barat. Pak Sudrajat-Syaikhu kan pasangan kuda hitam yang membayangi pasangan Dedi Mizwar dan pasangannya dan pasangan Ridwan Kamil dan pasangannya,” ujar Ferry di Jakarta Pusat.
Dia menjelaskan, berdasarkan data yang dikumpulkan pihaknya, popularitas Sudrajat-Syaikhu melebihi 30%. Oleh karenanya, kata Ferry, pasangan dengan sebutan Asyik ini dapat menyaingi Rindu dan 2DM. “Sehingga dengan tingkat kesukaan publik yang memadai tidak berlebihan, kalau saya memperkirakan kalau suaranya Pak Sudrajat dan Pak Syaikhu ini bisa bersaing dengan pasangan pasang Ridwan Kamil dan Dedi Mizar dan pasangannya,” tuturnya.
Ferry menambahkan, untuk mendulang suara pasangan Sudrajat, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto akan blusukan ke Jawa Barat. Sehingga, ia meyakini akan menimbulkan Prabowo effect yang positif. Ferry juga menyinggung soal elektabilitas Jokowi dirasa turun karena negatif.
“Pasti kalau Jawa Barat pasti, kalau Prabowo efek sekarang efeknya positif, beda dengan Jokowi efek. Jokowi efek itu sekarang negatif karena elektabilitas Pak Jokowi sekarang menurut lembaga survei Median sudah 36% turun terus,” papar dia.
Itu semua, lanjut Ferry, belum termasuk dengan kasus Sukmawati Soekarnoputri dan keluarnya Peraturan Presiden atau Perpres Nomor 20 tahun 2018. “Belum termasuk menghilangnya Premium di pasaran. Jadi kalau menurut saya, ada efek Jokowi tapi negatif, ada Prabowo efek itu positif. Itu bedanya sekarang,” tegas Ferry.
“Kalau elektabilitas Sudrajat-Syaikhu menurut saya mulai meningkat seiring dengan popularitasnya di Jawa Barat. Pak Sudrajat-Syaikhu kan pasangan kuda hitam yang membayangi pasangan Dedi Mizwar dan pasangannya dan pasangan Ridwan Kamil dan pasangannya,” ujar Ferry di Jakarta Pusat.
Dia menjelaskan, berdasarkan data yang dikumpulkan pihaknya, popularitas Sudrajat-Syaikhu melebihi 30%. Oleh karenanya, kata Ferry, pasangan dengan sebutan Asyik ini dapat menyaingi Rindu dan 2DM. “Sehingga dengan tingkat kesukaan publik yang memadai tidak berlebihan, kalau saya memperkirakan kalau suaranya Pak Sudrajat dan Pak Syaikhu ini bisa bersaing dengan pasangan pasang Ridwan Kamil dan Dedi Mizar dan pasangannya,” tuturnya.
Ferry menambahkan, untuk mendulang suara pasangan Sudrajat, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto akan blusukan ke Jawa Barat. Sehingga, ia meyakini akan menimbulkan Prabowo effect yang positif. Ferry juga menyinggung soal elektabilitas Jokowi dirasa turun karena negatif.
“Pasti kalau Jawa Barat pasti, kalau Prabowo efek sekarang efeknya positif, beda dengan Jokowi efek. Jokowi efek itu sekarang negatif karena elektabilitas Pak Jokowi sekarang menurut lembaga survei Median sudah 36% turun terus,” papar dia.
Itu semua, lanjut Ferry, belum termasuk dengan kasus Sukmawati Soekarnoputri dan keluarnya Peraturan Presiden atau Perpres Nomor 20 tahun 2018. “Belum termasuk menghilangnya Premium di pasaran. Jadi kalau menurut saya, ada efek Jokowi tapi negatif, ada Prabowo efek itu positif. Itu bedanya sekarang,” tegas Ferry.
Komentar
Posting Komentar